Sunday, April 22

lakaran yang belum pasti...






entah kenapa aku banyak memberi waktu untuk bersama nukilanku...
mungkin aku ingin sesuatu untuk berbicara...
bicara sang hati yang tiada noktahnya...
kerana aku tidak pandai untuk berkata-kata
secara realitinya...
jangan paksa aku...

ukiran-ukiran sepatah kata dari dia...
yang kunjung tiba...
aku keliru...aku tertanya-tanya...
untuk apa bicara itu dituju untuk aku??
kenapa tidak si dia?
mungkin hati wanita aku perlu memahaminya...
aku bukan terus yang membabi buta...
motif itu kehendaknya...

dan semakin aku hilangkan rentetan itu,
semakin datang tanpa ulasan
 yang aku kira bolehku genggam sebagai kisah yang tragis...
namun, aku semakin kurang mengerti...
siapa dia di hatimu?
kenapa dia begitu kecewa keranamu?
aku jadi runsing memikirkannya...
perlukah ia datang kepadaku?

aku rela tidak megetahuinya...
daripada aku dikepung rasa tergantung itu...
kenapa aku mesti tahu??
bayangan yang silang berganti...
mendesak aku untuk mengelamun sejuta lautan rasa...
yang aku pinjam sementara...

mungkin dia inginkan ketenangan sebuah perpisahan...
katanya...
tinggalkanlah yang luka...
ya, mustahil aku tidak simpati...
aku juga wanita...
maafkan aku jika aku mengambil senaskah ruang milikmu...
bukan pintaku...
aku rela marathon jauh darimu andai itu pintamu...

aku hiraukan sahaja...
biarlah yang benar menjadi keputusan...
silap dan benar aku hanya bersangka baik kepada semua...
itu hanya terdayaku...
aku jadi malas untuk berantologi dengan segelintir yang menduga kepercayaanku...
aku tetap aku...

genggaman hati yang sedang berkira-kira...
seperti anak kecil yang mengadu...
walaupun aku seperti dekat denganmu...
namun, rekahan jiwa itu perlu kau dalami sedikit...
walaupun bukan semua yang harus dipilih...

remeh sungguh dendaman itu...
kalaupun dia punya tempat di hatimu...
jagaku tetap bertapak di sini..
di mana kau pernah berhenti dan terus menghuni...
menjadi sakti setiaku...


BONGEK!




No comments:

Post a Comment