Wednesday, October 24

Peneman Setia...






aku menulis kembali carta perjalanan hidup terdahulu...
ada yang kurang ada yang tertinggal...
aku tak mampu realisaikan sepenuhnya dengan kepuasan terhingga...
aku tak mampu...
tapi aku masih memburu...

kau membuka ruang khilafku...
aku menyedarinya...
pilu rasa hati hanya tuhan yang tahu...
sedikit demi sedikit simpulan itu hadir...
aku memintanya hadir supaya aku tidak terus tenggelam...
terkapai-kapai di dasar lautan yang dalam...
samar-samar keadaan di situ...
aku tak mampu sendirian...

dan yang hadir menerjah itu tidak pernah ku pinta...
mungkin silapku...
mendambakan lebih perasaan kasih...
sehingga melewati segenap ruang kasih yang aku tiduri...
menghuninya tidak bertepi...
tapi aku leka seketika saat kau benar-benar menumpah kasih...
kesetiaanmu di situ...
mendugaku habis...

aku selalu mahu menang sedangkan kau lebih tersenyum dengan kekalahan...
membiarkan aku terus tersenyum gembira dengan kemahuanku..
aku lupa aku banyak mencoretkan luka dihatimu...
aku leka aku banyak mengambil endah perasaanmu...
aku juga alpa aku banyak membiarkan hatimu menangis saban hari...

*pause sekejap*

di setiap waktu, di setiap tempat mempamirkan peristiwa yang berbeza...
aku ingin melukisnya dengan harapan mindaku sendiri supaya aku mengerti akan setiap perjalanan
perincian yang penuh warna warni...
menghargai apa yang ada di hadapan kini...
bersiap sedia dengan kemungkinan yang tiba kelak...
menjadikan aku tak mudah melatah...

memang jauh itu kadang-kadang terbatas...
sukar ditafsirkan firasat yang berbunga mekar didalamnya...
banyak melihat...
banyak mendengar...
banyak belajar...

sugul dihadapan Ilahi...
seraya aku mohon petunjuk yang terbaik...
alamat yang aku sendiri bina untuk masa hadapan...
membina sebuah kehidupan yang lebih diredhai...
aku mohon aku kuat...
aku tabah dan sabar...
untuk apa-apa kemungkinan...

Alhamdulillah jika itu tandanya...



No comments:

Post a Comment