Wednesday, May 9

lukisan purnama...






tertera nama cinta yang seakan pergi dari lamunan imaginasi, 
aku berkali-kali merasakan keterbiasaan untuk kau pergi dari hidup ini...
supaya kau tidak kecewa suatu hari nanti andai itu suratan kisahnya...
hari demi hari...
aku terus perhati, aku tak ingin bermimpi...
aku tak ingin lagi untuk berada dalam ilusi...

tafsiran kata-kata menjadi rutin kekunci hati saban hari...
berbungkam-bungkam sebuah harapan yang di lukis sepi...
desiran hati yang tidak pernah mencapai hasrat abadi...
dan terus berdamping di sisi untuk melindungi...

mencintai bukan pada nama...
bukan pada sesusuk anggota...
bukan pada wajah...
bukan pada kata-kata manis ros merah...
bukan pada bicara madu penuh serangga...

acapkali bintang yang melempiaskan rasa rindu...
dan bulan yang seakan bertemu mentari...
mencari-cari dalam kejauhan sunyi...
walhal setapak yang menanti...

dendangan bait itu...
menjadi satu genggaman dalam jiwaku...
membuka pintu harapan untuk aku terus kembali teguh...
untuk aku lebih yakin secorak pendinding tulus...
melangkah bersama membina satu misi...
andai itu bunganya...
sungguh aku bahagia...

dari kesamaran jauh,
aku memerhati dalam nada sunyi...
berbicara pada hati yang kau sentuh...
yang menjadi pelengkap suatu janji...

barangkali aku lali dengan sejuta janji...
ribuan sebuah firasat rasa...
terima kasih kerana sudi menjadi penghuni jiwa biasa ini...
bertapak dengan seadanya...

ya, aku insan biasa yang juga tidak punya apa-apa...
tapi, aku sedaya untuk menjadi luar biasa 
dengan adanya pemberian sang pencipta...
maafkan andai diri tak sempurna dan punya banyak luka...
lumrah semulajadi...

that's heart...





3 comments: